
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX
Kamu pernah melihat film kungfu zaman baheula? Kebanyakan kisahnya diawali dgn kematian seseorang; guru, kakak, adik, dengan kata lain mungkin wife si tokoh utama. Kematian itu disebabkan oleh pembunuhan yang dilakukan tokoh lain yg pasti saja merupakan tokoh antagonis, biasanya berkumis tebal dengan wajahnya garang. Kadang-kadang berjenggot. Latar belakang kisahnya kebanyakan di masa dinasti Yuan, Ching atau Ming. (Entah mana jaman yang benar, yg pasti wkt itu orang blm kenalan trading forex.)
Singkat cerita, kematian yg disebabkan oleh pembunuhan itu menumbuhkan dendam kesumat di hati sang pendekar yg berubah tokoh utama kisah itu. Didahului dengan teriakan: “Aku akan membalaskan dendammu, Guru/Kakak/Adik/Istriku!” sang pendekar pun berkelana dgn dendam membara di hati. Selanjutnya sanggup ditebak: rata-rata sang pendekar berhasil menemukan si pembunuh beserta sukses memenangkan sebuah pertarungan sengit yang berujung pada kematian si pembunuh. Sang pendekar pun puas bisa membunuh si tokoh jahat. Biasanya begitu.
“Tradisi” balas dendam ini – sayangnya – ada juga dalam dunia trading forex. Seorang pemain cederung akan merasa “dendam” setiap kali aturan valuta asing yang ia dapatkan enggak dapat berjalan dgn baik, dgn kata lain: rugi. Dalam trading forex, tradisi seperti ini kerap disebut dengan “revenge trading” alias “trading balas dendam”.
Namun, tidak sama dengan kisah-kisah film kungfu, kisah balas dendam dalam trading mata uang asing justru kadang-kadang berakhir dgn – supaya terdengar menyeramkan – “kematian sang tokoh utama”. Seperti pada kebanyakan film laga yg dibintangi Andy Lau, di mana tokoh protagonisnya malah ada kalanya ikut mati.
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX
Apa sih sedianya “trading balas dendam” itu?
Yakni manusiawi ketika seorang pemain merasa sedih alias setidaknya kecewa kala market dgn nggak pake perasaan merampas uang Anda. Pada kondisi seperti itu, gede sekali berpeluang seorang pemain hendak “terbakar” emosi dan secepatnya ingin membalas kekalahan.
Transaksi Trading balas dendam sebetulnya bukanlah aneka tips trading forex. Jual/Beli Trading balas dendam merupakan ketika Boss menjelma amat emosional tempo pasar enggak bergerak setakar dengan keinginan Pembaca & Boss menjadi sangat agresif dlm menjalankan transaksi. Ketentuan yg Bro/Sis ambil tak lagi berdasarkan estimasi yg matang melainkan. Pembaca mengarah mau melupakan atau malahan mengabaikan aturan main yg berlaku dlm trading.
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX
Dapat Sangat Menyakitkan
Emosi yaitu musuh utama trader. Para pemain pendendam mau melipatgandakan volume transaksi mereka sampai dua dengan kata lain lebih-lebih 3 kali lipat dari volume seharusnya (yang sudah ditetapkan dalam transaksi trading plan).
Pilar pemikiran mereka sederhana: “Penulis bakal bisa dgn cepat menutup kerugian sebelumnya, lebih-lebih ditambah dgn keuntungan.” Tapi sayangnya pemikiran semacam ini keliru!
Mengapa? Karena kalau nyatanya value nggak bergerak bertimbal dgn keinginan, mereka mau dengan gampang melakukan persoalan yg sama!
Coba pikirkan: umpamanya Anda membuka jual/beli Buy sebanyak 1 lot, sesudahnya value turun sejauh 300 pips. Dengan pilar pemikiran seperti di atas, Bro/Sis bakal dengan efisien membuka lagi 2 lot daerah Buy. Jika setelah itu price turun lagi tiga ratus pips, dgn pemikiran yang keliru itu Jurangan bakal dgn emosional membuka 4 (empat) posisi buy lagi!
Betul, kalo harga memantul lagi (rebound) sejauh tiga ratus pips dan sampai-sampai Bapak/Ibu bakal menemukan keuntungan. Masalahnya, siapkah Boss kalau harga ternyata turun lagi sejauh… nggak terhingga? Kalaupun suatu pada waktu Anda akan “menang”, itu murni karna Boss menjalankan “gambling”. Bapak/Ibu cuma melemparkan diri Boss ke dalam rawan yg tidak terukur.
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX

Stick to the plan!
Mungkin tdk semua transaksi kesatu yang Anda lakukan membuahkan profit yang hanya utk menciptakan Bro/Sis tersenyum lebar, tetapi Pembaca nggak menyadari bahwa dpt saja suatu masa nanti senyum Jurangan mau dihapus oleh sebagian kali kerugian. Akhirnya nggak semua kali keberhasilan itu menciptakan Agan jumawa dengan beranggapan, “Aku enggak mungkin hendak dikalahkan oleh pasar.” Di tengah ketakutan hendak menjumpai kerugian, Anda malah menjelma sombong & melipatgandakan volume jual/beli Anda.
Atau, bisa jadi Bro/Sis benar-benar terencana memasangkan lot berlebihan gede krn Jurangan nggak memiliki trading plan sebelumnya. Bagi itu, buatlah trading plan, yg di dalamnya juga menggolongkan berapa gede rawan yg siap Jurangan hadapi. K'Lo sudah, tdk boleh lupa bagi senantiasa menjalani trading plan-nya, ya?
Siap kalah = siap menang
Seperti slogan dlm waktu kampanye, ya?
Dalam trading, slogan itu nggak hanya hiasan bibir semata. Agan wajib sungguh-sungguh siap menerapkannya.
Sebelum memperbuat transaksi, cobalah bakal berasumsi bahwa tiap transaksi pada dasarnya yakni siap rugi. Dengan demikian Boss mau mempersiapkan sebesar apa kerugian yg siap Agan tanggung. Kalo Anda benar-benar rugi, Bro/Sis udah siap menerimanya kerugian yg Kamu alami cuman tidak semua kecil dari modal Kamu (biasanya nggak ekstra dari kisaran 2-5%).
Lbh berarti lagi, kehidupan individu Pembaca tidak mau terganggu walau Pembaca baru saja loss. Pembaca masih selalu mampu membayar tagihan, menyantap enak, masih dapat pesan tiket buat liburan. Pokoknya tekor dlm transaksi trading enggak menjelma pola hidup Jurangan sedikitpun. Lalu dari itu Agan wajib – wajib! – membendung loss Anda.
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX
Move on!
Anda wajib mampu melupakan kekalahan yang telah lalu. Yang mesti Pembaca ingat hanyalah kekeliruan apa yang telah dilakukan sehingga berujung pada kerugian. Jangan biarkan loss yg baru Anda alami mempengaruhi dekrit transaksi trading Anda.
Inilah yg memilah trader juara dengan pecundang. Tidak teknik transaksi trading valuta asing semata, melainkan kemampuan bakal tetep berpikir tenang beserta obyektif tanpa dibebani oleh kejadian yg telah berlalu.
Kalo Kamu telanjur merasa kesal selesai menerima loss, cobalah bagi mengambil wkt buat menjauh dari pasar, setidaknya 24 jam, hingga kekesalan Pembaca sungguh-sungguh hilang. Dgn demikian, Jurangan akan kembali fresh dan ketetapan yg Bro/Sis ambil berdasarkan tata cara mata uang yang Agan peroleh mau ekstra obyektif.
BELAJAR MEMBACA GRAFIK FOREX
Balas dendam melahirkan dendam baru
Kalimat di atas juga sesungguhnya hyn sewaktu-waktu muncul dalam dialog film kungfu “jadul”. Kalimat itu umumnya diucapkan oleh pendekar yang sudah tua, berat berlaku semacam petapa.
Dalam transaksi trading pun demikian. Bayangkan jika sehabis melakukan aksi dengan hasrat “balas dendam”, kerugian yg Bro/Sis derita malah lama kelamaan besar. Pasti ini mau melahirkan dendam kesumat baru.
Ada bimbingan lain yang lebih elegan dalam membalas kekalahan Anda: tradinglah semacam biasa. Jalankan pola foreign exchange Bro/Sis dgn positive & benar. Tanpa Pakai emosi, minus dendam. Tak Boleh ambil dekrit transaksi trading wkt kondisi hati Anda sedang emosional. Tunggu hingga reda, baru melangkah lagi.
